How Great I Am ?
12 December 2018
Sebuah kenangan indah yang didapatkan oleh angkatan Milano XXVIII adalah mengikuti retret di kelas XII SMA Sedes Sapientiae Bedono. Retret ini adalah kegiatan terakhir yang diiselenggarakan oleh sekolah dalam membekali anak kelas XII dalam menyiapkan diri menghadapi UN, UASBN, serta menentukan langkah berikutnua untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Retret ini berlangsung pada tanggal 3-5 Desember 2017 di Bandungan. Agar acara retret ini efektif, sekolah membagi para siswa dalam dua kelompok dalam dua tempat dan pendamping yang berbeda. Sejumlah 50 siswa mengikuti retret di Wisma Elika bersama Romo Simon Petrus Sumargo, MSF dan 50 siswa di rumah retret KSED bersama Romo Patricius Hartono, Pr. Sedangkan para wali kelas dan pembimbing asrama serta suster juga ikut mendampingi.
Pada hari Senin, 3 Desember 2018, semua siswa mengikuti KBM terlebih dahulu namun pulang lebih awal dibanding siswa kelas X dan XI. Siswa kelas XII dipulangkan pukul 11.00 WIB agar dapat mempersiapkan diri dengan baik sebelum pemberangkatan retret. Lalu pukul 14.00 semua siswa kelas XII berangkat menuju tempat retret yang sudah ditentukan dengan menggunakan lima bus yang sudah disiapkan.
Selama tiga hari mengikuti kegiatan ini, banyak sekali pelajaran yang didapatkan oleh para siswa kelas XII. Mereka dituntun bagaimana bisa mengetahui jati diri mereka lebih dalam; berani untuk mengakui kemampuan diri, juga dibimbing untuk dapat mentukan langkah setelah lulus nantinya. Selain itu para siswa juga diajak untuk lebih mengenal Tuhan melalui doa dan renungan.
Retret yang sangat menarik ini berlangsung dengan sangat lancar. Seluruh siswa antusias dan penuh kegembiraan mengikuti irama kegiatan yang dipandu romo. Tidak hanya berkegiatan di dalam ruangan, para siswa juga mengikuti acara permainan di halaman wisma yang sangat luas. Permainan seru yang membutuhkan kebersamaan dan kekompakan kelompok dalam meraih kemenangan. Walaupun diguyur hujan, permainan tetap berjalan sampai waktu yang ditentukan berakhir.
Banyak manfaat yang diperoleh, mulai dari lebih mengenal dekat satu sama lain, dapat mengakui kelebihan dan menyadari kelemahan diri, dan dapat menentukan langkah berikutnya setelah lulus. Acara terakhir pada hari ketiga adalah misa penutup. Dalam sesi sebelum misa penutup, para siswa diajak membuka diri dan meyakini langkah berikutnya setelah selesai studi. Setiap siswa diminta menyebutkan/menentukan jurusan dan nama perguruan tinggi yang akan dituju setelah lulus dan kemudian dibawa dalam doa. Setelah acara misa selesai, para siswa, Romo dan wali kelas serta pembimbing dan suster berfoto bersama kemudian makan siang. Setelah selesai makan siang dan foto bersama, para siswa pulang dengan semangat dan jiwa yang baru.
Penulis : Teodorus Realino Francsugi / XII-IPA
Berasal dari Kalimantan