KU BERLARI, KU KEJAR EMASKU
23 March 2017

Pagi yang begitu cerah, tak ada noda hitam yang menggumpal. Beberapa siswa bersiap dengan semangatnya berlarian memburu waktu. Sebagian lagi duduk di emperan kelas sambil membuka-buka lembaran bukunya. Memang hari itu, siswa-siswi baru menghadapi UTS (Ulangan Tengah Semester). Sedangkan di sisi depan, di hall sekolah beberapa siswa harus meregangkan kaki-kakinya untuk bertarung di medan pertandingan.
Ya, Selasa (21/3) sekitar 10 anak pagi itu diberangkatkan ke stadion Wujil, Ungaran untuk mengikuti POPDA yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga. Mereka diberangkatkan sekitar pukul 07.00 WIB, karena pertandingan akan dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 45 menit dari sekolah hingga stadion Wujil. Sesampainya di sana mereka mulai mempersiapkan diri, mulai dari daftar ulang hingga melakukan pemanasan. Mengingat yang akan dipertandingkan adalah cabang atletik, yaitu lari, lompat jauh, tolak peluru, dan lempar lembing.
Untuk lari terbagi menjadi beberapa kriteria, lari 100 meter pa dan pi, yang diwakili oleh Wiyago Hugo (XI IPS 1) dan Sekar Arum (X2); lari 800 meter pa dan pi, yang diwakili oleh Charles Frederick (X1) dan Dominica Devi (XI IPS 1); dan lari 1500 meter pa dan pi yang diwakili oleh Veronica Johanna Boedianto (XI IPS 2) dan Agrin Aryaduta (X2). Kemudian untuk lompat jauh di wakili oleh Wiyago Hugo (XI IPS 1). Lalu tolak peluru pa dan pi diwakili oleh Yohanes Wicaksono Adi (XI IPS 1) dan Stevany Sekarningtyas (X3). Sedangkan lempar lembing pa dan pi diwakili oleh Rovan Gibranto (X3) dan Apritania (XI IPS 3).
Menurut Pak Tunggul sebagai pelatih sekaligus pendamping pertandingan ini, persiapan yang dilakukan oleh anak-anak sangat pendek. Namun anak-anak berjuang begitu keras meski cuaca saat latihan juga kurang mendukung. “Kadang mereka harus hujan-hujan. Kan saat ini anak-anak juga baru menghadapi UTS juga.”, Sambungnya. “Anak-anak sangat bersemangat meski latihannya hanya di area sekolah naik-turun tangga sekolah, karena kalau harus ke lapangan jauh dan cuaca juga hujan!”, Lanjut Pak Tunggul, menanggapi obrolan saya kemarin. Obrolan yang begitu seru terus berlanjut. Kali ini Pak Tunggul mengungkapkan rasa salutnya terhadap perjuangan anak-anak. Sambil terpotong pembicaraannya karena menawarkan “wedang ronde” pada saya. Sambil basa-basi sedikit, “Sudah Pak! Ndak usah, wong cuma mau ngobrol-ngobrol sebentar saja kok!”, sahut ku. Lalu Beliau melanjutkan kembali cerita kesan harunya pada anak-anak yang perjuangannya ekstra maksimal. Hingga akhirnya salah satu dari 10 anak yang dibawa bisa membawa pulang medali emas. Berikut medali yang diperoleh anak-anak Sedes dalam pertandingan POPDA kemarin, Selasa (21/3):
- Medali emas untuk lari 1500 meter putri: Veronica Johanna Boedianto (XI IPS 2)
- Medali perunggu untuk lari 800 meter putri: Dominica Devi (XI IPS 1)
- Medali perunggu untuk lari 100 meter putra: Wiyago Hugo (XI IPS 1)
Melihat prestasi anak-anak Sedes ini, Pak Tunggul lalu berharap agar untuk selanjutnya sekolah juga memberikan perhatian tak hanya pada cabang atletik, tapi juga cabang yang lain khususnya berkaitan dengan sarana dan prasarana. Mengingat cabang lain seperti tenis dan bulutangkis Sedes tidak memiliki lapangan. “Ya, tidak hanya olahraga atau pun seni. Tapi potensi-potensi yang lain juga! Intinya semua yang ada di Sedes difasilitasi begitu!”, Tegasnya. “Lalu untuk anak-anak yang lain yang belum mampu menunjukkan prestasinya atau yang gagal dalam pertandingan, agar lebih giat berlatih apa pun itu bidangnya. Karena kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.”, Imbuh Pak Tunggul.
Owh iya hampir saya lupa. Ada lagi cabang lain yang juga menyumbangkan medali untuk sekolah, yaitu:
- Medali perunggu untuk cabang renang gaya bebas 50 meter, gaya bebas 100 meter, dan gaya dada 100 meter. Semua gaya diwakili oleh Heber Van Mesipinto Meliala (XI IPS 3)
- Medali perunggu untuk cabang Taekwondo: Geoffrey Kerent Olgatino (XI IPS 3)
Dari obrolan tadi malam yang berhasil dihimpun oleh tim redaksi web Sedes, selain cabang atletik “KU BERLARI, KU KEJAR EMASKU”. (Nar_SS)