Semesta Mengajari Aku Hidup
08 April 2017

Jumat, 7 April 2017 seluruh siswa kelas XI SMA Sedes Sapientiae Bedono mengikuti live in, program tahunan yang diselenggarakan oleh sekolah. Dalam kegiatan ini, sekolah ingin mengajak langsung para siswa agar dapat belajar hidup secara nyata bersama dengan masyarakat dari lapisan ekonomi yang berbeda. Kegiatan yang dilaksanakan selama lima hari ini bertujuan agar para siswa dapat melihat, mengalami langsung, dan memahami kebiasaan hidup masyarakat pedesaan sehingga mampu berempati dan menemukan nilai-nilai hidup yang berguna bagi siswa. Selain itu, diharapkan para siswa memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan alam semesta dan akhirnya memiliki rasa syukur dengan apa yang dimiliki dan dirasakannya. Maka, tema dalam kegiatan live in ini adalah “Semesta Mengajari Aku Hidup”
Sebelum penerjunan ke lokasi-lokasi yang telah ditentukan, para siswa terlebih dahulu mengikuti pembekalan yang berlangsung dalam beberapa pertemuan. Tujuan dari pembekalan ini agar para siswa dapat memahami situasi dan tatanan yang berlaku para umumnya di masyarakat pedesaan sehingga para siswa mampu membawa diri dengan baik selama hudup bersama di keluarga yang ditinggalinya.
Pembekalan terakhir dilaksanakan Jumat, 7 April 2017 pukul 07.00 – 09.00 WIB sebelum pemberangkatan dilaksanakan. Bapak H. Rackhmad sebagai pembicara pertama menyampaikan beberapa hal mengenai pentingnya merefleksikan pengalaman hidup di tempat baru bersama dengan keluarga yang baru. Para siswa harus mampu memaknai setiap pengalaman dan situasi hidup dan ditulis dalam buku refleksi. Selain itu, menekankan pentingnya menaati peraturan selama di lokasi live in.
Selanjutnya, Bapak Widyo menyampaikan gambaran tentang lokasi live in dan cara bersosialisasi yang baik dan benar di tempat yang baru. Apa yang disediakan dan disuguhkan pemilik rumah harus dihargai dan diterima dengan rasa syukur. Cara berbicara dan batasan-batasan berkomunikasi yang baik dan bersaudara harus dilakukan. Sopan-santun berpakaian dan berperilaku harus diperhatikan. Demikian yang ditekankan oleh Bapak Widyo dalam menyampaikan pesan kepada seluruh peserta live in.
Bapak Ari sebagai pembicara terakhir menyampaikan agenda hari Minggu yaitu berkaitan dengan Minggu Palma. Para siswa di lokasi wilayah tertentu akan dijemput untuk ke gereja karena keterbatasan sarana transportasi di daerah tersebut. Selain itu juga menyampaikan informasi-informasi yang harus dilakukan dan dilaksanakan selama live in sesuai dengan yang ditulis dalam buku panduan.
Adapun lokasi penerjunan live in meliputi Desa Kemiri, Desa Pakisan, Desa Porot, Desa Banyu Urip, Desa Blantir, Desa Kedungwangan, Desa Sodong, Desa Gambang Waluh, Desa Bonsari, Desa Pancuran, Desa Gedhong, Desa Bejalen, dan Desa Ngrancah. Masing-masing desa ditempati oleh satu rombongan yang terdiri dari 7 – 15 siswa. Setiap keluarga hanya akan menerima satu siswa peserta live in. Setiap kelompok dalam satu desa didampingi oleh tim pendamping lapangan.
Setelah mengikuti kegiatan live in yang berlangsung dari 7 – 10 April 2017, para siswa akan mengikuti acara “pengendapan” selama dua hari, 10-11 April 2017, yang didampingi oleh Romo Ignatius Suryadi P., SJ. Seluruh siswa dikumpulkan di rumah retret Pangerti Wening Ambarawa dan diajak untuk mengolah dan memaknai pengalaman dan peristiwa hidup selama tinggal dalam keluarga yang baru. Pada akhirnya, para siswa diajak untuk dapat mensyukuri hidup melalui semesta yang telah mengajarinya hidup.