Sedes Berseri dalam Gembira Karnaval Bedono

Sedes Berseri dalam Gembira Karnaval Bedono Keriuhan menelusup di sekolahku. Angin pagi itu pun bergemuruh menambah riuh yang tanpa henti, mengalir, dan menerbangkan pekik MERDEKA disela-sela guguran semerbak bunga-bunga kopi.

Pramuka Berjiwa Pancasila Menjaga NKRI

Pramuka Berjiwa Pancasila Menjaga NKRI Bendera tunas kelapa itu berkibar di sebelah Sang Saka. Dua bendera yang selalu seiring sejalan mengarungi zaman, menyambut fajar. Berjajar para generasi bangsa ini bersiap membangun sinergi dengan pemangku kepentingan bangsa.

Malam yang Syahdu, Menuju Hari Pramuka Ke-63

Malam yang Syahdu, Menuju Hari Pramuka Ke-63 Seragam coklat itu mungkin akan menjadi sebuah kenangan. Luntur oleh kebijakan-kebijakan, namun hari ini janji tetap mengalir dan berkumandang menyongsong peringatan yang ke-63. Gelora semangat mengucap Tri Satya dan Dasa Darma.

Aku dan Keseimbangan Hidupku

Aku dan Keseimbangan Hidupku Hari ini aku mencoba merefleksikan diriku, mencoba mencari keseimbangan diriku. Terkadang aku terbawa arus yang tidak jelas, kadang aku terlalu menyederhanakan setiap persoalan yang ada dan aku hadapi.

1  2  3  4  5  ...  107

SEDESIAN 33 GOES TO BALI

12 May 2023

SEDESIAN 33 GOES TO BALI

 Pada hari pertama berada di Pulau Bali, Sedesian melanjutkan Youth Tour ke destinasi yang  berupa wisata religi yaitu Bedugul. Kawasan wisata ini berupa danau dan gunung di Bali, terletak di bagian tengah pulau di dekat Danau Bratan antara Denpasar dan Singaraja. Yang membuat Bedugul unik adalah Pura Ulun Danu Bedugul yang terletak di tepi danau membuatnya terlihat berbeda dari pura pada umumnya.

Setelah mengunjungi destinasi wisata yang pertama, rombongan Sedesian angkatan 33 melanjutkan perjalanan ke Pabrik kata-kata yaitu Joger. Di sana dijual berbagai macam kaos yang bertuliskan berbagai macam kalimat, pernak pernik seperti gelang, kacamata, gantungan kunci, sandal, hiasan dinding, dan masih banyak lagi. Kualitas barang-barang yang dijual di Joger cukup bagus, maka harganya pun lumayan lebih tinggi dibanding dengan toko-toko lainnya.

Setelah puas berbelanja di pusat oleh-oleh Joger, destinasi wisata selanjutnya yang dikunjungi adalah Pantai Kuta. Untuk menuju Pantai Kuta, rombongan Sedesian turun di parkiran Pusat oleh-oleh Krisna, lalu melanjutkan perjalanan ke Pantai Kuta menggunakan transportasi umum yaitu shuttle. Pantai ini sudah menjadi langganan untuk turis mancanegara untuk berselancar ataupun menikmati indahnya sunset.Namun, sayangnya saat rombongan Sedesian sedang berkunjung, cuaca di Pantai Kuta lumayan mendung sehingga tidak terlalu terlihat proses matahari terbenam.

Waktu telah menunjukan pukul 16.45 WITA. Sedesian diwajibkan untuk kembali ke titik kumpul lalu menuju ke parkiran pusat oleh-oleh Krisna. Sedesian segera menuju ruang makan yang terletak di dalam kompleks gedung pusat oleh-oleh Krisna. Namun, karena makanan belum siap akhirnya para Sedesian banyak yang memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli oleh-oleh bagi teman atau keluarga tercinta. Pusat oleh-oleh Krisna tidak hanya menjual pakaian dan pernak-pernik khas Bali namun juga makanan khas Bali seperti pie susu, kacang, kue-keu. Setelah puas berbelanja Sedesian  bersama para guru segera makan malam dengan iringan live musik. Dalam kesempatan ini,  Bapak Tunggul unjuk suara di panggung, area tempat makan Pusat oleh-oleh Krisna. Bapak Tunggul menyanyikan beberapa lagu dengan sangat menarik. Tepuk tangan dan riuh sambutan para pengunjung pun menggema. Akhirnya, setelah puas menikmati musik dan makanan, rombongan Sedes mengakhiri perjalanan pada hari pertama dan akhirnya beristirahat di hotel “Nirmala” Denpasar, Bali.

Pada Jumat, 5 Mei 2023, Rombongan Sedesian sudah siap untuk melanjutkan tour hari kedua. Destinasi wisata pertama yang dikunjungi adalah menonton pertunjukan Tarian Barong yang menggambarkan tentang pertempuran klasik antara kebaikan dengan kejahatan. Selama menonton pertunjukan Tari Barong, Sedesian dan para guru dengan cekatan segera mengeluarkan smartphone untuk menangkap momen dalam pertunjukan yang menarik ini. Banyak karakter unik dengan kostum yang beragam ditampilkan dalam iringan gamelan. Banyak juga turis yang menyaksikan dengan antusias. Pada akhirnya, tim pertunjukan mempersilahkan seluruh penonton untuk berfoto bersama barong yang tadi meramaikan penampilan

Puas menonton kesenian Barong, Sedesisan  melanjutkan ke destinasi berikutnya yaitu ke suatu pantai yang khusus untuk water sport, yaitu Pantai Tanjung Benoa. Di sana banyak sekali permainan olahraga air yang ditawarkan seperti banana boat, flyfish, paraseling, dan lain-lain. Para siswa yang tidak ingin bajunya terguyur air, banyak yang ikut berkunjung ke Pulau Penyu. Setelah seluruh permainan berakhir, Sedesian segera makan siang di tempat yang sudah disediakan dalam kompleks Pantai Tanjung Benoa


Berikutnya, rombongan Sedesian  melanjutkan perjalanan ke destinasi religi yaitu Puja Mandala. Di Puja Mandala terdapat lima tempat ibadah yang berbeda dan berdampingan dari lima agama yaitu Kristen, Katolik, Islam, Hindu, dan Budha. Saat di Puja mandala Sedesian 33 berdoa bersama di Gereja Katolik, dan dilanjutkan dengan doa pribadi.

Selesai berdoa, rombongan Sedesian  melanjutkan perjalanan ke Pantai Pandawa. Di sekitar pantai ini terdapat dua tebing yang sangat tinggi yang pada salah satu sisinya dipahat lima patung Pandawa dan Kunti saat di Pantai Pandawa. Sedesian hanya diperbolehkan berkunjung selama 45 menit karena  keterbatasan waktu untuk ke destinasi selanjutnya.

Selesai berfoto-foto ria, rombongan Sedesian pun melanjutkan perjalanan ke destinasi terakhir di hari kedua yaitu GWK. Di sana seluruh pengunjung disuguhi tari Kecak dan keindahan patung Dewa Wisnu yang sedang menunggang burung garuda. Patung ini mempunyai ketinggian 121 m. Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza Wisnu adalah Plaza Garuda di mana patung kepala Garuda setinggi 18 meter ditempatkan. Setelah melihat-lihat patung, tibalah rombongan Sedesian menyaksikan pertunjukan tari kecak khas Bali.

Tari Kecak Garuda Wisnu ini dikemas apik dan sangat sakral. Pertunjukkan tarian ini dibawakan oleh puluhan laki-laki tanpa membawakan alat musik, kemudian berbaris dan melingkar lalu mengangkat kedua tangannya sambil menyerukan kata “cak,cak,cak” secara berirama di telinga. Suguhan tarian kecak ini menceritakan kisah Dewa Wisnu dengan Sang Garuda sebagai tunggangannya. Cerita dimulai oleh para bidadari dan raksasa penjaga surga yang sedang bercanda ria, tiba-tiba muncul Sang Garuda. Dia dianggap asing dan mengganggu maka sontak para raksasa penjaga surga bersama Dewa Indra sang penguasa surga berusaha menangkapnya namun kekuatannya melebihi para raksasa penjaga surga.

Puas dengan segala tempat desninasi wisata yang telah di kunjungi, akhirnya rombongan Sedesian kembali ke hotel untuk beristirahat dan bersiap-siap untuk perjalanan esok harinya.

Hari terakhir  pada 6 Mei 2023, seluruh rombongan Sedesian harus mengemasi seluruh barang bawaan untuk segera meninggalkan hotel. Sedesian membawa barang-barang turun ke bawah untuk dimasukkan dalam bus dan pulang kembali ke SMA Sedes Bedono.  Namun,  sebelum pulang masih ada dua destinasi yang akan dikunjungi. Destinasi pertama adalah Pusat Oleh-oleh Karang Kurnia.  Pusat belanja tersebut terkenal dengan harga  murah dari barang-barang dan makanan yang dijual. Karena sudah hari terakhir di Bali banyak dari Sedesian yang ingin menghabiskan uangnya untuk membeli berbagai macam barang dan makanan karena banyak pilihan jenisnya. Usai menghabiskan uang untuk berbelanja, Sedesian  melanjutkan perjalanan ke destinasi wisata terhakhir yaitu Pantai Tanah Lot. Tanah lot adalah pantai dengan keunikan  tersendiri karena ada pura yang berada di atas batu karang di tengah laut dekat pantai. Batu karang tersebut terpisah dengan batu karang yang lainnya dan bilamana air laut sedang pasang, Pura Tanah Lot terlihat seperti mengapung karena dikelilingi oleh air laut yang berombak. Berdasarkan cerita, Tanah Lot dipercaya tercipta dari kekuatan spiritual Danghyang Niratha yang memindahkan bongkahan batu besar ke tengah pantai dan mejadi tempat meditasi beliau. Setelah batu berhasil dipindahkan, dibangunlah sebuah pura dan dijaga oleh penjaga pura yang tercipta dari selendang poleng milik Danghyang Niratha.

Perjalanan Sedesia ke Bali pun sudah usai dan rombongan segera kembali ke SMA Sedes Bedono. Perjalanan pulang menyeberangi laut dari Gilimanuk sampai Ketapang sangat menarik. Di atas kapal, Sedesian berfoto ria menikmati angin laut dan pemandangan yang indah. Akhirnya, pada Minggu, 7 Mei sekitar pukul 06.00, rombongan Sedesian  tiba di SMA Sedes Bedono dengan selamat.

Penulis : Anastasya Amara Nugroho XI SOS 2/04

Asal     : Depok



Back to Top