SEDESIAN 33 GOES TO BALI
12 May 2023
Pada hari pertama berada di Pulau Bali, Sedesian melanjutkan Youth Tour ke destinasi yang berupa wisata religi yaitu Bedugul. Kawasan wisata ini berupa danau dan gunung di Bali, terletak di bagian tengah pulau di dekat Danau Bratan antara Denpasar dan Singaraja. Yang membuat Bedugul unik adalah Pura Ulun Danu Bedugul yang terletak di tepi danau membuatnya terlihat berbeda dari pura pada umumnya.
Setelah mengunjungi destinasi wisata yang pertama, rombongan Sedesian angkatan 33 melanjutkan perjalanan ke Pabrik kata-kata yaitu Joger. Di sana dijual berbagai macam kaos yang bertuliskan berbagai macam kalimat, pernak pernik seperti gelang, kacamata, gantungan kunci, sandal, hiasan dinding, dan masih banyak lagi. Kualitas barang-barang yang dijual di Joger cukup bagus, maka harganya pun lumayan lebih tinggi dibanding dengan toko-toko lainnya.
Pada Jumat, 5 Mei 2023, Rombongan Sedesian sudah siap untuk melanjutkan tour hari kedua. Destinasi wisata pertama yang dikunjungi adalah menonton pertunjukan Tarian Barong yang menggambarkan tentang pertempuran klasik antara kebaikan dengan kejahatan. Selama menonton pertunjukan Tari Barong, Sedesian dan para guru dengan cekatan segera mengeluarkan smartphone untuk menangkap momen dalam pertunjukan yang menarik ini. Banyak karakter unik dengan kostum yang beragam ditampilkan dalam iringan gamelan. Banyak juga turis yang menyaksikan dengan antusias. Pada akhirnya, tim pertunjukan mempersilahkan seluruh penonton untuk berfoto bersama barong yang tadi meramaikan penampilan
Puas menonton kesenian Barong, Sedesisan melanjutkan ke destinasi berikutnya yaitu ke suatu pantai yang khusus untuk water sport, yaitu Pantai Tanjung Benoa. Di sana banyak sekali permainan olahraga air yang ditawarkan seperti banana boat, flyfish, paraseling, dan lain-lain. Para siswa yang tidak ingin bajunya terguyur air, banyak yang ikut berkunjung ke Pulau Penyu. Setelah seluruh permainan berakhir, Sedesian segera makan siang di tempat yang sudah disediakan dalam kompleks Pantai Tanjung Benoa
Berikutnya, rombongan Sedesian melanjutkan perjalanan ke destinasi religi yaitu Puja Mandala. Di Puja Mandala terdapat lima tempat ibadah yang berbeda dan berdampingan dari lima agama yaitu Kristen, Katolik, Islam, Hindu, dan Budha. Saat di Puja mandala Sedesian 33 berdoa bersama di Gereja Katolik, dan dilanjutkan dengan doa pribadi.
Selesai berdoa, rombongan Sedesian melanjutkan perjalanan ke Pantai Pandawa. Di sekitar pantai ini terdapat dua tebing yang sangat tinggi yang pada salah satu sisinya dipahat lima patung Pandawa dan Kunti saat di Pantai Pandawa. Sedesian hanya diperbolehkan berkunjung selama 45 menit karena keterbatasan waktu untuk ke destinasi selanjutnya.
Selesai berfoto-foto ria, rombongan Sedesian pun melanjutkan perjalanan ke destinasi terakhir di hari kedua yaitu GWK. Di sana seluruh pengunjung disuguhi tari Kecak dan keindahan patung Dewa Wisnu yang sedang menunggang burung garuda. Patung ini mempunyai ketinggian 121 m. Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza Wisnu adalah Plaza Garuda di mana patung kepala Garuda setinggi 18 meter ditempatkan. Setelah melihat-lihat patung, tibalah rombongan Sedesian menyaksikan pertunjukan tari kecak khas Bali.
Tari Kecak Garuda Wisnu ini dikemas apik dan sangat sakral. Pertunjukkan tarian ini dibawakan oleh puluhan laki-laki tanpa membawakan alat musik, kemudian berbaris dan melingkar lalu mengangkat kedua tangannya sambil menyerukan kata “cak,cak,cak” secara berirama di telinga. Suguhan tarian kecak ini menceritakan kisah Dewa Wisnu dengan Sang Garuda sebagai tunggangannya. Cerita dimulai oleh para bidadari dan raksasa penjaga surga yang sedang bercanda ria, tiba-tiba muncul Sang Garuda. Dia dianggap asing dan mengganggu maka sontak para raksasa penjaga surga bersama Dewa Indra sang penguasa surga berusaha menangkapnya namun kekuatannya melebihi para raksasa penjaga surga.
Puas dengan segala tempat desninasi wisata yang telah di kunjungi, akhirnya rombongan Sedesian kembali ke hotel untuk beristirahat dan bersiap-siap untuk perjalanan esok harinya.
Hari terakhir pada 6 Mei 2023, seluruh rombongan Sedesian harus mengemasi seluruh barang bawaan untuk segera meninggalkan hotel. Sedesian membawa barang-barang turun ke bawah untuk dimasukkan dalam bus dan pulang kembali ke SMA Sedes Bedono. Namun, sebelum pulang masih ada dua destinasi yang akan dikunjungi. Destinasi pertama adalah Pusat Oleh-oleh Karang Kurnia. Pusat belanja tersebut terkenal dengan harga murah dari barang-barang dan makanan yang dijual. Karena sudah hari terakhir di Bali banyak dari Sedesian yang ingin menghabiskan uangnya untuk membeli berbagai macam barang dan makanan karena banyak pilihan jenisnya. Usai menghabiskan uang untuk berbelanja, Sedesian melanjutkan perjalanan ke destinasi wisata terhakhir yaitu Pantai Tanah Lot. Tanah lot adalah pantai dengan keunikan tersendiri karena ada pura yang berada di atas batu karang di tengah laut dekat pantai. Batu karang tersebut terpisah dengan batu karang yang lainnya dan bilamana air laut sedang pasang, Pura Tanah Lot terlihat seperti mengapung karena dikelilingi oleh air laut yang berombak. Berdasarkan cerita, Tanah Lot dipercaya tercipta dari kekuatan spiritual Danghyang Niratha yang memindahkan bongkahan batu besar ke tengah pantai dan mejadi tempat meditasi beliau. Setelah batu berhasil dipindahkan, dibangunlah sebuah pura dan dijaga oleh penjaga pura yang tercipta dari selendang poleng milik Danghyang Niratha.
Perjalanan Sedesia ke Bali pun sudah usai dan rombongan segera kembali ke SMA Sedes Bedono. Perjalanan pulang menyeberangi laut dari Gilimanuk sampai Ketapang sangat menarik. Di atas kapal, Sedesian berfoto ria menikmati angin laut dan pemandangan yang indah. Akhirnya, pada Minggu, 7 Mei sekitar pukul 06.00, rombongan Sedesian tiba di SMA Sedes Bedono dengan selamat.
Penulis : Anastasya Amara Nugroho XI SOS 2/04
Asal : Depok