Mengenal Kota Solo dari Dekat

Mengenal Kota Solo dari Dekat Pagi yang cerah di Bedono menjadi saksi awal dari perjalanan seru para siswa kelas X SMA Sedes Sapientiae dalam kegiatan Outing Class. Sebelum mereka memulai petualangan ke Sangiran, Jawa Tengah, ritual apel pagi bersama angkatan lain tetap dijalankan dengan khidmat.

Bersama Menjadi Lebih Baik

Bersama Menjadi Lebih Baik Aku dibentuk. Aku belajar menjadi tangguh dan mengedepankan kecerdasan serta rasa persaudaraan dalam setiap persoalan yang aku hadapi. Belajar untuk hidup dalam lingkungan yang belum aku pahami beberapa waktu terakhir ini. Aku yang masih selalu galau, terasing, ketergantungan, bahkan terkekang.

Sedes Night Festival: Sisi Lain SMA Sedes Bedono

Sedes Night Festival: Sisi Lain SMA Sedes Bedono

Gemerlap malam menemani malam-mingguan Sedesian. Cahaya penuh warna dan kegembiraan mendatangi SMA Sedes Bedono kali ini dengan digelarnya acara seni Candramaya dalam Sedes Night Festival yang menghadirkan banyak bintang menakjubkan yang menunjukkan kebolehannya yang mereka miliki. Panggung utama yang gemerlap dengan dihiasi lampu sorot yang berkilauan, menciptakan atsmosfer magis yang mengiringi sepanjang berlangsungnya acara. Apa itu Sedes Night Festival sebenarnya?

SEMANGAT COSPLAY PAHLAWAN DI HARI PAHLAWAN

SEMANGAT COSPLAY PAHLAWAN DI HARI PAHLAWAN Tak hanya sebuah cosplay yang menjadi semangat kepahlawanan. Rasa nasionalis pada bangsa ini adalah kunci. Cosplay sesungguhnya hanyalah simbol dari jiwa dan semangat nasionalis kami pada bangsa ini. Namun, pahlawan bangsa ini senantiasa bersemayam dalam setiap para generasi bangsa ini.

1  ...  3  4  5  6  7  ... 107

Hello 30 : Hari yang Panjang dan Malam yang Berwarna

15 July 2023

Hello 30 : Hari yang Panjang dan Malam yang Berwarna
BEDONO, Jumat (14/7) Hari ini peserta MPLA dibangunkan jam 04.20, para panitia MPLA membangunkan peserta dengan cara mengetuk pintu unit mereka. Setelah itu mereka segera baris di selasar unit mereka. Para peserta langsung berjalan turun untuk mencuci muka dan gosok gigi. Dengan rasa terkantuk-kantuk mereka hampir saja menabrak satu sama lainnya namun, dengan cuci muka ini sepertinya rasa kantuknya akan hanyut bersama dinginnya air pagi hari di asrama.

Kegiatan cuci muka dan sikat gigi sudah selesai saatnya mereka segera baris untuk memasang sepatu mereka karena hari ini ada kegiatan yang bersemangat dan energik yaitu senam. Para peserta yang sudah memakai sepatu segera menuju ke lapangan sekolah untuk senam pagi. Barisan senam kali ini dibuat berselang-seling yakni ASPA-ASPI agar mereka bisa berbaur satu sama lainnya, agar senam dapat lebih leluasa peserta diminta untuk meregangkan tangan supaya tidak bertabrakan. Senam dipimpin oleh panitia MPLA yaitu Tita, Bagus, dan Habel. Para instruktur senam sangat bersemangat saat mencontohkan adik-adiknya senam. Senam pertama diawali dengan lagu “Domba Kuring” awal senam memang peserta tampak tak bersemangat. Namun, kehebohan dari para instruktur membuat para peserta menjadi ikut bersemangat. Akhirnya pada senam “Kewer- Kewer” peserta senam tampak bersemangat sehingga mereka bisa senam dengan heboh. Alhasil tubuh mereka tidak terlalu dingin lagi sekarang.

Olahraga kali ini tak berhenti pada senam saja melainkan para panitia MPLA juga menyuruh adik-adik untuk lari mengelilingi lapangan selama kurang lebih 10 menit. Mulai dari jogging hingga lari kencang mereka lakukan. Lari pagi ini dilatih untuk menjaga kesehatan fisik peserta sebelum mereka pre regenerasi yang kiranya jarak antara 10 Km. Memang peserta terlihat cukup lemas, namun para Panitia MPLA mencari cara agar peserta bersemangat yaitu dengan mendengarkan lagu-lagu yang energik. Setelah lari peserta diminta untuk baris dan berhitung ulang lalu mereka bisa pulang ke asrama. Setelah berkeringat saatnya kini mereka tuk mandi pagi agar keringat dan bau tadi musnah. Mandi kali ini berbeda mereka hanya diberi waktu 7 menit saja untuk mandi dan harus hemat air agar semua kebagian air.

Setelah mandi, para peserta segera untuk menyiapkan barang bawaan mereka untuk pergi ke sekolah tak lupa mereka juga menyiapkan sepatu untuk berangkat sekolah. Hari ini mereka menggunakan seragam batik bebas atau batik sekolah. Sebelum berangkat mereka harus berbaris seperti biasanya dan yang ASPA akan berdoa di depan Gua Maria. Setelah itu mereka jalan menuju sekolah melalui gerbang depan sekolah hingga akhirnya mereka sampai dan melaksanakan kegiatan apel pagi sebagai rutinitas pagi hari. Para peserta pun siap mengikuti kegiatan MPLS di sekolah.

Waktu sudah menunjukkan pukul 15.00, para peserta MPLA sudah kembali dari sekolah. Mereka harus bergegas untuk segera mandi karena pukul 15.30 ada sesi lain yang harus mereka ikuti. Langkah yang tergesa-gesa memenuhi asrama. Setelah mandi, para peserta MPLA segera mengambil buku dan alat tulis, kembali berganti sepatu dan kembali ke sekolah diantar oleh panitia MPLA untuk mengikuti sesi selanjutnya. Selesai sesi para peserta segera kembali ke asrama untuk mempacking barang-barang karena malam ini mereka akan ada acara malam keakraban dan menginap di sekolah sebagai persiapan untuk esok pagi. Sekitar pukul 17.15, anak-anak asrama kembali ke sekolah. Sebelum itu, panitia MPLA mengecek barang-barang yang dibawa para peserta untuk memastikan bahwa tidak ada barang yang ketinggalan. Sampai di sekolah, para peserta MPLA segera bergabung di aula sekolah dengan anak-anak non asrama untuk pensi atau pentas seni yang akan diadakan pada saat kegiatan makrab malam ini. Kelompok-kelompok pensi ini diberi nama dari suku-suku yang ada di Indonesia. Selain itu, mereka juga akan menampilkan pensi sesuai dengan suku yang mereka dapatkan. Setelah berkegiatan selama sekitar 45 menit, para peserta kembali ke aula untuk makan malam.

Kegiatan dilanjutkan dengan acara makrab atau malam keakraban di lapangan. Para peserta pun segera berjalan menuju ke lapangan didampingi oleh pendamping kelompok. Sampai di sana, mereka segera duduk sesuai kelompok pensi mereka masing-masing. Acara makrab pun dimulai. Acara makrab malam ini dipandu oleh kedua MC yang asik dan keren yakni Habel dan Lintang. Penampilan pertama diawali dengan penampilan dari kelompok 3 yang bernama kelompok Dayak. Kelompok 3 menyanyikan lagu “Ampar-ampar Pisang” yang berasal dari Kalimantan. Setelah kelompok 3, penampilan dilanjutkan dengan penampilan dari kelompok 7 yakni kelompok Padang. Mereka menampilkan tarian yang menggunakan properti payung dan selendang. Tarian indah yang mereka tampilkan adalah tari payung dan selendang yang berasal dari Sumatera Barat.

Kelompok yang tampil selanjutnya adalah kelompok 6 yaitu kelompok Bali. Kelompok ini menampilkan sebuah drama musikal singkat yang bercerita tentang pasangan turis yang sedang berjalan-jalan ke Bali. Pasangan turis tersebut dikisahkan bertemu dengan para penjual yang sedang berjualan oleh-oleh khas Bali seperti pie susu, babi guling dan kacang bali. Setelah itu pasangan turis ini diajak untuk menonton tari kecak. Penampilan kelompok Bali ini ditutup dengan para anggota kelompok yang berdiri memanjang dan memberikan hormat. Setelah penampilan, MC pun segera memanggil kelompok selanjutnya yang akan tampil yakni kelompok 1. Kelompok 1 ini diberi nama kelompok Batak. Kelompok ini menampilkan tarian khas dari suku yang berasal dari tanah Sumatra tersebut yakni Tari Tor Tor. Salah satu keunikan dari penampilan ini adalah kakak pendamping mereka beserta beberapa panitia lainnya yang seolah-olah memberikan uang kepada para penari. Penampilan dilanjutkan dari kelompok 8 yakni kelompok Betawi. Kelompok ini membuat penampilan band dan membawakan lagu Si Doel Anak Betawi. Penampilan ini semakin menarik dengan adanya pantun yang dibawakan oleh si vocalis.

Penampilan keenam yaitu penampilan dari kelompok 2 yakni kelompok Jawa. Mereka menyanyikan dua lagu berjudul Gundhul-Gundhul Pacul dan Cublak-Cublak Suweng. Tidak hanya menyanyikan nya mereka juga menyampaikan arti atau makna dari lagu tersebut. Penampilan selanjutnya ada penampilan dari Kelompok Sunda. Kelompok ini menyanyikan lagu khas dari daerah Jawa Barat yang berjudul “Manuk Dadali” dan dibawakan secara acoustic. Penampilan terakhir berasal dari kelompok 4 yakni kelompok Papua. Mereka membawakan lagu Yamko Rambe Yamko yang diiringi dengan alat musik gitar, keyboard dan bass.

Penampilan kelompok 4 menjadi penutup acara makrab malam ini. Sebelum beristirahat para peserta diberi pengumuman mengenai kegiatan yang akan mereka lakukan besok. Setelah itu, para peserta segera diantar oleh Panitia MPLS dan MPLA menuju ke kelas-kelas tempat mereka akan menginap malam ini. Sesudah itu mereka berbersih diri dan segera beristirahat untuk menyiapkan energi esok hari. Akhirnya hari yang panjang dan malam yang indah telah usai.
 
Penulis: Katarina Radita Shella Yoan dan Maria Goretti Anindita Laksmi
 
 


Back to Top