Pramuka Berjiwa Pancasila Menjaga NKRI

Pramuka Berjiwa Pancasila Menjaga NKRI Bendera tunas kelapa itu berkibar di sebelah Sang Saka. Dua bendera yang selalu seiring sejalan mengarungi zaman, menyambut fajar. Berjajar para generasi bangsa ini bersiap membangun sinergi dengan pemangku kepentingan bangsa.

Malam yang Syahdu, Menuju Hari Pramuka Ke-63

Malam yang Syahdu, Menuju Hari Pramuka Ke-63 Seragam coklat itu mungkin akan menjadi sebuah kenangan. Luntur oleh kebijakan-kebijakan, namun hari ini janji tetap mengalir dan berkumandang menyongsong peringatan yang ke-63. Gelora semangat mengucap Tri Satya dan Dasa Darma.

Aku dan Keseimbangan Hidupku

Aku dan Keseimbangan Hidupku Hari ini aku mencoba merefleksikan diriku, mencoba mencari keseimbangan diriku. Terkadang aku terbawa arus yang tidak jelas, kadang aku terlalu menyederhanakan setiap persoalan yang ada dan aku hadapi.

Menapaki Jalan Tuhan: Peregrinasi Penuh Makna di MPLS-MPLA

Menapaki Jalan Tuhan: Peregrinasi Penuh Makna di MPLS-MPLA Kuselusuri sepanjang rel kereta tua itu. Rel kereta terbengkalai yang akan mengukir sejarah panjang hidupku. Dalam gelap selalu berseliweran bayang-bayang ketakutan akan jalan yang kutempuh ini. Tapi aku tak sendiri. Kawan-kawanku turut menopangku untuk menyelesaikan perjalanan yang penuh dengan rintangan ini. Bebatuan, jembatan rapuh, jalanan yang berkelok adalah sebuah gambaran yang nyata di hadapanku.

1  ...  3  4  5  6  7  ... 111

Hello 30: Rel Kereta Api Tua yang Menuntunku

15 July 2023

Hello 30: Rel Kereta Api Tua yang Menuntunku
BEDONO, Sabtu (15/7) Langit masih gelap dan Bulan masih bersinar terang ditemani hembusan angin yang kencang. Namun, suara langkah kesana kemari beserta suara bisikan-bisikan sudah memenuhi selasar SMA Sedes Sapientiae Bedono. Itu adalah suara panitia MPLS dan MPLA yang sedang mempersiapkan keperluan untuk kegiatan hari ini yakni perjalanan menyusuri rel kereta api menuju ke Gua Maria Kerep Ambarawa. Kegiatan ini merupakan kegiatan ritual tahunan. Mengapa harus berjalan begitu jauh? Tentu hal ini memiliki makna tersendiri dalam kegiatan ini. Bukan hanya sebuah ritual pelantikan yang tanpa makna. Salah satunya tentu dari perjalanan yang jauh dan melelahkan ini, bermaksud untuk mengajak siswa-siswi baru ini untuk fokus pada tujuan utamanya. Mengingat kembali bahwa setiap cita-cita harus diraih dengan usaha dan perjuangan. Apalagi di tengah gempuran dunia yang serba instan dan maya ini.

Beberapa panitia mulai membangunkan para peserta. Para peserta pun segera mencuci muka dan bersiap-siap. Setelah selesai bersiap-siap, para peserta segera menuju ke lapangan untuk pemanasan dan mendengarkan arahan dari panitia. Di lapangan ini, mereka berbaris sesuai dengan kelompok mereka. Sembari mendengarkan arahan dari panitia, para pendamping kelompok pun mulai berdiri di depan kelompok para peserta. Sebelum berangkat mereka dibagikan roti dan botol air mineral.

Kelompok yang pertama berangkat adalah kelompok satu. Dari kelompok pertama ke kelompok selanjutnya diberi jeda 5 menit agar nantinya tidak terjadi penumpukan di pos pemberhentian. Terdapat 5 pos yang harus mereka lewati untuk menuju Gua Maria Kerep Ambarawa. Di masing-masing pos juga didampingi oleh Bapak/ Ibu guru dan pembimbing. Di empat pos pertama, mereka harus mencatat soal-soal refleksi yang dibacakan oleh panitia yang berjaga di setiap pos. Setelah itu, mereka berhenti di stasiun Jambu untuk sarapan dan minum teh. Terakhir di pos 5, mereka diberi waktu 30 menit untuk menulis jawaban dari soal-soal refleksi tersebut. Selain 5 pos tersebut, terdapat juga pos-pos bayangan yang diisi oleh Bapak/ Ibu guru dan Pembimbing sebagai pemantauan sewaktu-waktu ada siswa yang membutuhkan bantuan. Perjalanan menuju Gua Maria Kerep bukanlah perjalanan yang mudah karena medan yang dilewati cukup sulit. Jalannya yang berbatu, jembatan kayu yang rapuh dan jalur sawah yang becek menjadi tantangan tersendiri dalam perjalanan ini.

Sesampainya di Gua Maria Kerep Ambarawa, para peserta beristirahat sebentar lalu mereka segera berganti baju menjadi baju seragam OSIS SMP untuk persiapan upacara inagurasi. Upacara Inagurasi ini menjadi simbolisasi resmi nya para siswa dan siswi menjadi murid serta bagian dari keluarga SMA Sedes Sapientiae Bedono. Simbolisasi ini dilakukan dengan cara pemakaian jas almamater oleh Sr. M. Colleta, OSF dan Bapak H. Rachmad. Setelah upacara inagurasi, acara dilanjutkan dengan makan siang bersama di Gua Maria Kerep Ambarawa. Selesai makan, para peserta kembali ke asrama dengan menaiki bus. Sesampainya di sekolah mereka segera mengambil sisa barang bawaan mereka kemudian kembali ke asrama untuk mandi dan bebersih diri. Setelah selesai mandi dan bebersih diri para peserta segera menuju ke kamar dan beristirahat tidur.

Sekitar pukul 15.00, para peserta dibangunkan untuk melanjutkan sesi. Sesi kali ini para peserta dibagi menjadi dua kelompok besar. Kelompok pertama menuju ke ruang setrikaan untuk mengikuti tutor setrikaan. Panitia MPLA bertanya terlebih dahulu siapa yang sudah bisa dan biasa menyetrika. Anak-anak yang sudah bisa menyetrika mendapat giliran setrika terlebih dulu agar yang belum bisa menyetrika dapat melihat cara untuk menyetrika. Sementara di kelompok kedua, mereka menuju ke rubel untuk mengikuti tutor rubel. Anak-anak yang di sana mendapat tugas untuk membereskan barang-barang yang masih di packing. Setelah selesai melakukan tugas itu, mereka bertukar tempat sehingga kelompok pertama beraktivitas di rubel sementara kelompok kedua beraktivitas di ruang setrikaan.

Setelah semuanya selesai, para peserta segera menuju ruang makan untuk makan malam. Seusai menyantap makan malam, para peserta segera menuju ke Aula. Di aula, para peserta diajarkan cara berdoa completorium oleh panitia MPLA. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan membaca kitab suci lalu refleksi dan doa malam. Doa malam pun menjadi penutup kegiatan hari ini. Para peserta pun bebersih diri dan istirahat tidur malam.

Penulis: Katarina Radita Shella Yoan
Fotografer: Maria Goretti Anindita Laksmi


Back to Top