KEMAH RAYON BAGUSTA 2023: MENJELAJAH ALAM YANG TIADA BATASNYA
04 September 2023
AMBARAWA. (23-26/8), diselenggarakan Kemah RAYON BAGUSTA 2023 di Gua Maria Kerep Ambarawa tepatnya di bawah halaman patung Maria Assumpta. Kemah bersama ini diikuti oleh beberapa sekolah dimulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA dalam rangka memperingati Hari Pramuka pada tanggal 14 Agustus 2023 yang lalu. Pada kesempatan ini, SMA Sedes Sapientiae Bedono ikut serta dalam kegiatan kemah tersebut, sehingga Bantara dan calon Pasukan Inti Pramuka pun menjadi panitia dan peserta di perkemahan ini. Selain untuk memperingati hari pramuka, kegiatan ini dilaksanakan untuk mempererat persaudaraan antar sekolah agar dapat bekerja sama dan saling mengenal satu sama lain. Pada perkemahan ini, Bantara ikut berpartisipasi menjadi panitia acara dan calon Pasukan Inti menjadi salah satu peserta perkemahan. Banyak sekali kegiatan yang dilakukan dan diikuti oleh semua peserta sesuai dengan tingkatnya. Dari hari pertama hingga hari terakhir ada beberapa kegiatan pokok untuk tingkat SMA seperti upacara pembukaan, pemberian materi navigasi dan api, praktik lapangan dengan dasar materi navigasi, penyusuran sungai dan tebing, senam pagi, kegiatan masak-masak, free time, pentas seni, misa dan upacara penutupan. Sedangkan acara yang diikuti oleh peserta SD dan SMA kurang lebih seperti wide game, pemberian materi pramuka, dan lainnya. Hanya ada beberapa kegiatan yang dibedakan berdasarkan tingkat sekolah, sedangkan acara pokok lainnya seperti pentas seni, upacara, senam, dan misa penutupan tetap sama dan diikuti oleh seluruh peserta maupun panitia.
Di hari pertama, peserta SMA mengikuti beberapa sesi materi mengenai navigasi, kompas, dan menyalakan api dengan batu. Pemberian materi ini diharapkan dapat menjadi bekal untuk kegiatan praktik lapangan di hari kedua. Di hari kedua pun berisi kegiatan praktik lapangan dari pagi hingga sore yaitu praktik materi navigasi dengan menggunakan pemetaan dan kompas di hutan tepat di atas Gua Maria Kerep Ambarawa. Selain itu, di hutan pun Pembina memberikan materi mengenai pengetahuan alam sekitar yang bertujuan agar nanti menjadi seorang pramuka harus dapat memanfaatkan alam sekitar secara bijak. Karena kegiatan berlangsung hingga sore hari maka istirahat dan makan siang pun dilakukan di tengah hutan. Setelah selesai beristirahat, kegiatan selanjutnya menuju ke sungai yang tempatnya tidak jauh dari hutan. Di sungai itu, peserta diajak untuk refresing dengan bermain air dan bersantai memandangi arus sungai yang cukup deras. Di perjalanan pulang pun, Pembina meminta agar peserta melewati sungai dan memanjat tebing untuk dapat kembali ke kemah.
Kegiatan di hari ketiga pun tidak jauh beda kegiatan di hari kedua, yaitu penelusuran di hutan dan sungai yang rutenya lebih jauh dan menantang. Bahkan tidak pernah disangka akan melewati sungai yang cukup sulit itu. Apapun keadaannya semua peserta SMA harus melewati sungai itu dan memanjat tebing yang cukup curam dengan mengandalkan alat-alat sederhana seperti tali dan tongkat pramuka. Suksesnya perjalanan ini tidak lepas dari Kerjasama antar peserta untuk mau menolong ketika ada yang sedang mengalami kesulitan tanpa memandang latar belakang sekolah. Dengan kondisi semua badan basah kuyup karena air sungai, semua peserta SMA pun berusaha untuk menempuh jalan pulang dengan kembali memanjat tebing yang curam dan mencari jalan di hutan untuk kembali menemukan rumah-rumah warga. Kegiatan hari ketiga ini cukup melelahkan namun, memberikan pengalaman baru yang luar biasa dan seru sehingga semua peserta SMA menikmati perjalanan yang ada tanpa mengeluh.
Tak terasa kegiatan demi kegiatan diikuti dengan antusias peserta yang menikmati panasnya siang dan dinginnya malam di Gua Maria Kerep Ambarawa. Keseruan dan kebersamaan antar peserta SMA lebih terasa saat kegiatan penelusuran di sungai dan tebing. Di sini banyak sekali rintangan yang dilewati seperti melewati sungai dengan bantuan batu-batuan yang sangat licin dan disertai oleh arus sungai yang cukup deras. Oleh karena itu, sangat diperlukan kerja sama antar peserta baik dalam satu sekolah ataupun berbeda sekolah. Bahkan di hari ketiga, hampir seharian peserta kemah SMA menghabiskan waktunya di alam dari pagi hingga sore. Kegiatan malam pun tak kalah seru, malam kedua dan ketiga diisi dengan pentas seni dari semua sekolah. Yang tak pernah lupa saat kegiatan perkemahan adalah upacara api unggun yang saat itu diadakan pada malam terakhir. Kegiatan setiap malam diikuti dengan kemeriahan acara dan antusias semua panitia dan peserta walaupun suasana di tempat itu terasa dingin.
Perkemahan Rayon BAGUSTA ini ditutup di hari keempat dengan beberapa acara seperti senam pagi bersama, perayaan Ekaristi dan upacara penutupan. Perayaan Ekaristi ini diselenggarakan di aula Gua Maria Kerep, sedangkan upacara penutupan dilakukan di halaman parkiran depan patung Maria Assumpta. Di upacara penutupan ini dibacakan beberapa pemenang dari regu-regu peserta SMP yang berhasil meraih penghargaan atas kekompakannya saat mengikuti berbagai rangkaian acara di hari kemarin. Setelah itu, acara perkemahan Rayon BAGUSTA pun resmi ditutup, setiap sekolah dapat membersihkan tendanya masing-masing dan diharapkan tidak meninggalkan sampah sedikitpun. Tak kalah penting, para peserta mengabadikan momen hari itu dengan berfoto bersama sebelum semuanya kembali ke rumah masing-masing dan meninggalkan Gua Maria Kerep Ambarawa.
Penulis : Fransisca Christania Paska Nugraha
Kelas : XI.2/ Jurnalis of Sedes Sapientiae
Asal : Ambarawa, Jawa Tengah