Expo Perguruan Tinggi: Menyiapkan diri ke Jenjang yang lebih tinggi

Expo Perguruan Tinggi: Menyiapkan diri ke Jenjang yang lebih tinggi EXPO Perguruan Tinggi telah menjadi kegiatan tahunan di sekolah kami. Dari tahun ke tahun, sekolah kami selalu mengundang Universitas-Universitas Swasta dari berbagai daerah untuk mengenalkan kepada siswa-siswi di SMA Sedes Bedono. Tidak hanya dari Jawa Tengah, tetapi juga Universitas yang ada di luar Jawa Tengah.

Sedes Cup 2023: Kilas Hari Pertama yang Penuh Semangat, Kemeriahan, dan Sportivitas

Sedes Cup 2023: Kilas Hari Pertama yang Penuh Semangat, Kemeriahan, dan Sportivitas Setelah sekian lama fakum, Sedes Cup di SMA Sedes Bedono kembali bergeliat. Seperti oase di tengah padang gurun Sedes Cup ini menjadi kesegaran akan warna baru di tengah keragaman yang ada di SMA Sedes Bedono ini.

HARI ORANGTUA (HOT) Angkatan Jeanne D’Arc dan Isidorus

HARI ORANGTUA (HOT) Angkatan Jeanne D’Arc dan Isidorus Tiga bulan lalu aku tak perlu khawatir, tiga bulan lalu aku tak perlu takut karena ada orang tuaku di sisihku. Namun, telah kurang lebih 100 hari ini aku sendiri, aku takut, dan aku telah berproses hidup jauh dari kedua orang tuaku. Aku ternyata hebat. Aku ternyata kuat, dan aku ternyata bisa. Tak terasa, selama 100 hari ini aku telah banyak belajar hal-hal baru. Sesuatu yang selama ini aku khawatirkan, aku takutkan telah sanggup aku lewati Bersama teman-temanku.

Misa 100 Hari Angkatan 30 Asrama SMA Sedes Bedono

Misa 100 Hari Angkatan 30 Asrama SMA Sedes Bedono 100 hari telah berlalu, hidupku telah berbeda. Aku harus berproses dan tidak tergantung pada orang tuaku. Aku harus berani berproses, Bersama teman-teman baruku aku tidak perlu takut. Mereka kini adalah keluargaku.

1  ...  6  7  8  9  10  ... 109

FA Cup: Memupuk Tali Persaudaraan Sedesian

06 October 2023

FA Cup: Memupuk Tali Persaudaraan Sedesian
BEDONO. (2/10) Lalu dengan penuh antusias para Suster, Bapak/Ibu Guru Karyawan, serta siswa/siswi SMA Sedes Bedono melaksanakan upacara pada bulan Oktober. Upacara kembali digelar untuk memperingati hari Kesaktian Pancasila dan Hari Batik Nasional. Tak seperti upacara rutin bulan-bulan sebelumnya yang menggunakan seragam lengkap, para bapak/ ibu guru karyawan serta para siswa/siswi serentak menggunakan baju batik bebas dengan bawahan rok ataupun celana hitam. Hal ini dilakukan serentak untuk memperingati hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober.

Dalam amanat upacara, Bapak Alluisius Prananta, menceritakan pengalamannya terkait dengan bagaimana seharusnya kita menghargai setiap langkah kecil sebagai bentuk kita membela Negara. Pak Aloy menceritakan pengalamannya dulu waktu sekolah menggunakan topi secara terbalik. Tentu dari hal yang sekecil itu, hanya masalah menggunakan topi yang kurang benar menjadi kurang pas jika dilihat dari upaya kita menghargai jasa para pahlawan. Setiap langkah kecil yang kita lakukan seharusnya menjadi cerminan kita sebagai warga Negara yang berupaya menghargai setiap jiwa dan raga yang mereka pertaruhkan untuk kemerdekaan bangsa.

Gelora dan semangat untuk menjalankan hari pun sudah terkumpul kembali mendengar pengalaman mengesankan dari Bapak Alluisius Prananta. Tepat setelah barisan dibubarkan, para siswa/siswi pun diperkenankan untuk memasuki kelas untuk dapat mengikuti pembelajaran. Pembelajaran yang berlangsung tak seperti hari hari biasanya dengan satu jam pelajaran memiliki waktu sebanyak 45 menit. Dalam hari yang special kali ini, dalam satu jam pelajaran hanya mempunyai waktu sekitar 20 menit. Sehingga, pada pukul 10.05 kegiatan belajar/mengajar telah selesai dilaksanakan. Pembelajaran dipotong dan diselesaikan lebih awal pun bukan tanpa alasan. Hal tersebut dilaksakan untuk mendukung peringatan pesta Santo Frasiskus Assisi. Peringatan ini diadakan dengan mengadakan kegiatan Fransiskus Assisi Cup atau yang sering disebut dengan FA Cup.

Pada hari pertama penyelenggaraan FA Cup kali ini, mempertandingkan lomba voli laki-laki dari setiap angkatan. Sorakan riuh setiap angkatan untuk dapat membakar semangat dari para siswa yang sedang bertanding di lapangan pun terdengar sangat lantang dan bersemangat. Dengan diawali pertandingan dari angkatan 34 (Hugo) dan angkatan ke 35 (Isodorus), para pendukung dengan gemuruh menyuarakan setiap yel-yel yang sudah disepakati untuk dapat menyemangati para peserta pertandingan lomba voli. Tak henti-hentinya sorakan silih berganti dengan semangat dari para pendukung yang tersebar di sekitar tribun asrama putra. Setelah setiap pukulan bola, pergantian pemain, sorakan dukungan, hingga kata kecewa yang keluar dari teriakan para pendukung masing-masing angkatan, angkatan 34 pun berhasil mencetak poin yang lebih unggul dari angkatan 35.

Tanpa diberi waktu istirahat, pertandingan pun dilanjutkan dengan angkatan 33 (Hieronimus) dan angkatan 35 (Isodorus) yang menunjukkan masing masing taring mereka dalam lomba voli ini. Babak yang cukup menegangkan, mengingat babak ini mempertandingkan kelas 12 dan kelas 10. Tak kalah dengan babak sebelumnya, masing masing pendukung yang bersinggah sesuai angkatannya melantunkan setiap yel-yel yang membakar semangat dari para peserta dari tribun. Silih berganti sorakan masing-masing angkatan berhasil memenuhi lapangan pada siang yang terik itu. Sama halnya seperti pertanddingan pada babak sebelumnya, angkatan 33 berhasil mencetak poin yang jauh lebih unggul dibandingkan dengan angkatan 35.

Babak menengangkan pun akhirnya dimulai. Dengan mempertaruhkan angkatan 34 (Hugo) dan angkatan 35 (Hieronimus), pertandingan pun berjalan dengan sengit. Tak henti hentinya setiap yel yel disorakkan dengan penuh semangat dan terikan paling kencang yang bisa dilakukan. Setiap cetakan poin yang tak lepas dari gemuruh penonton dan pendukung yang menguasai selasar asrama putera kala itu. Greget akan setiap lemparan meleset yang dilakukan oleh angkatan 34 sudah menjadi teriakan yang biasa didengar. Dimana bola dipegang dan dilempar yang tak lepas dari pandangan penonton dan reaksi yang bermacam macam dari berbagai angkatan pula. Prediksi yang keluar dari sorakan para pendukung pun benar adanya. Angkatan 33 akhirnya memenangkan pertandingan bola voli hari ini. Namun, seperti yel-yel yang dirapalkan semua angkatan, menang, kalah, seri, sudah biasa.
 
Penulis  : Katarina Siena
Kelas     : XI.4/ Journalist of Sedes Sapientiae


Back to Top