Dibuka untuk umum, Pojok Literasi Baru Menyambut Siswa dengan Buku dan Inspirasi

Dibuka untuk umum, Pojok Literasi Baru Menyambut Siswa dengan Buku dan Inspirasi

Bedono – SMA Sedes Sapientiae Jambu menyambut Siswa dengan Pojok Literasi Terbaru yang dibuka pada hari Senin (15/1/2024). Para anggota ekstrakurikuler jurnalistik telah meluncurkan sebuah inisiatif kreatif yang bertujuan meningkatkan minat baca dan literasi di kalangan siswa.

Mengenal Kota Solo dari Dekat

Mengenal Kota Solo dari Dekat Pagi yang cerah di Bedono menjadi saksi awal dari perjalanan seru para siswa kelas X SMA Sedes Sapientiae dalam kegiatan Outing Class. Sebelum mereka memulai petualangan ke Sangiran, Jawa Tengah, ritual apel pagi bersama angkatan lain tetap dijalankan dengan khidmat.

Bersama Menjadi Lebih Baik

Bersama Menjadi Lebih Baik Aku dibentuk. Aku belajar menjadi tangguh dan mengedepankan kecerdasan serta rasa persaudaraan dalam setiap persoalan yang aku hadapi. Belajar untuk hidup dalam lingkungan yang belum aku pahami beberapa waktu terakhir ini. Aku yang masih selalu galau, terasing, ketergantungan, bahkan terkekang.

Sedes Night Festival: Sisi Lain SMA Sedes Bedono

Sedes Night Festival: Sisi Lain SMA Sedes Bedono

Gemerlap malam menemani malam-mingguan Sedesian. Cahaya penuh warna dan kegembiraan mendatangi SMA Sedes Bedono kali ini dengan digelarnya acara seni Candramaya dalam Sedes Night Festival yang menghadirkan banyak bintang menakjubkan yang menunjukkan kebolehannya yang mereka miliki. Panggung utama yang gemerlap dengan dihiasi lampu sorot yang berkilauan, menciptakan atsmosfer magis yang mengiringi sepanjang berlangsungnya acara. Apa itu Sedes Night Festival sebenarnya?

1  ...  6  7  8  9  10  ... 111

Dibuka untuk umum, Pojok Literasi Baru Menyambut Siswa dengan Buku dan Inspirasi

16 February 2024

Dibuka untuk umum, Pojok Literasi Baru Menyambut Siswa dengan Buku dan Inspirasi
Bedono – SMA Sedes Sapientiae Jambu menyambut Siswa dengan Pojok Literasi Terbaru yang dibuka pada hari Senin (15/1/2024). Para anggota ekstrakurikuler jurnalistik telah meluncurkan sebuah inisiatif kreatif yang bertujuan meningkatkan minat baca dan literasi di kalangan siswa.

Mereka memperkenalkan pojok literasi, sebuah fasilitas yang didedikasikan untuk membaca dan berbagi pengetahuan di sekolah. Pojok Literasi ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi antara para anggota ekstrakurikuler jurnalistik yang berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menarik. Inisiatif ini tidak hanya mencakup buku-buku pelajaran dan buku nonfiksi lainnya, namun juga memuat berbagai novel fiksi yang dapat memperluas imajinasi siswa.

“Pertama ada ide dari Pak Bayu karena mau ada tamu dari dinas pendidikan yang mau berkunjung ke sekolah. Dari situ, kami dari tim jurnal diminta buat bikin konsep pojok literasi. Akhirnya tanggal 13 itu kami kumpul mikirin konsepnya gimana. Nah, disitu teman-teman jurnal mengajukan beberapa ide, sehingga jadilah seperti itu dan juga ditambahkan poster-poster untuk mengajak agar murid-murid mau baca di pojok literasi.” Demikian disampaikan oleh C. Made Febiyantari, seorang representatif senior dari ekstrakulikuler jurnalistik–menjelaskan proses dibentuknya Pojok Literasi–saat dihubungi, Sabtu (27/1/2024).

Ruang ini dirancang dengan suasana nyaman dan dilengkapi dengan kursi-kursi yang mengundang siswa-siswi untuk membaca. Ditempatkan di depan ruang OSIS, Pojok Literasi diharapkan menjadi tempat yang mudah diakses oleh semua siswa, terutama yang menunggu bus pulang sekolah ataupun siswa yang baru datang dan menunggu sebelum apel pagi. Dengan kehadiran Pojok Literasi di depan ruang OSIS, siswa dapat mengisi waktu mereka dengan membaca buku-buku menarik.

Supaya Pojok Literasi semakin menarik, anggota ekstrakurikuler jurnalistik juga memperhatikan aspek visual. Poster-poster menarik yang menghiasi dinding mempromosikan pentingnya literasi dan membaca. Desain poster tersebut dibuat dengan kreatifitas tinggi dari para anggota jurnalistik agar dapat menarik perhatian para siswa. Hal ini bertujuan untuk memberikan dorongan lebih agar siswa tertarik untuk membaca lebih banyak.

Salah satu hal menarik lainnya adalah bahwa buku-buku di pojok literasi disusun berdasarkan warna. Buku-buku ditempatkan dengan urutan warna sehingga menjadi suatu pola yang menarik secara visual. Pendekatan ini tidak hanya memudahkan siswa untuk menemukan buku yang mereka cari, tetapi juga memberikan tampilan estetis yang memikat.

Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari para siswa, guru, dan orang tua. Diharapkan bahwa Pojok Literasi di SMA Sedes akan menjadi model untuk sekolah-sekolah lain dalam upaya meningkatkan literasi dan budaya membaca di kalangan siswa.

Penulis: Leow Vincent Vintizel/XIB/3
Editor: S. A. Mila D., R. Risang, A. Jaison G.
Fotografer: Nicolaus Satria


Back to Top