PELANTIKAN BANTARA DAN PASUKAN INTI
12 February 2020

Sabtu – Minggu, 8-9 Februari 2020 merupakan hari istimewa bagi pramuka Sedes Sapientiae (Prasesa). Selama 2 hari tersebut calon pasukan inti (kelas X) dan calon Bantara (kelas XI) mengadakan kegiatan persiapan pelantikan. Kegiatan ini diikuti oleh 20 calon pasukan inti, 17 calon Bantara, 11 Bantara, 6 pendamping.
Kegiatan dimulai Sabtu, 8 Februari 2020 jam 16.00 WIB dengan upacara pembukaan di halaman depan sekolah. Upacara dipimpin oleh Bapak Joko Budiyono yang dalam amanatnya mengajak seluruh peserta dapat mengikuti rangkaian acara dengan baik dan dapat menjaga diri. Setelah upacara, kegiatan dilanjutkan dengan berbagi pengalaman oleh Bapak Joko ketika bertugas sebagai TNI. Diharapkan melalui sharing pengalaman ini, semangat nasionalisme semakin tumbuh bagi peserta. Kegiatan dilanjutkan dengan menguji kreatifitas peserta untuk menemukan tepuk dan yel-yel baru yang akan dipakai di pangkalan Prasesa.
Selepas makan malam, para peserta diajak untuk mengikuti sesi tentang tali temali menggunakan karamantel, webbing, figure eigtht, dan perlengkapan pendukung lain. Kurang lebih 1,5 jam para peserta mengikuti dengan antusias sampai pada tahap aplikasi. Peserta dapat mempraktekkan ascending dengan naik dari lantai 1 ke lantai 2 menggunakan tali. Antusiasme terlihat dari seluruh peserta ditandai dengan rasa ingin mencoba tetapi karena keterbatasan waktu maka beberapa peserta saja yang dapat mempraktekkan.
Sebelum melakukan jalan malam, peserta telah mengikuti sesi tentang administrasi dan penyusunan program unggulan. Dalam sesi administrasi peserta diajak mengerti penyusunan hingga pelaporan kegiatan. Tepat pukul 22.30 WIB para peserta mulai menapaki jalan menuju Sungai Muncul, Banyubiru, Kab. Semarang yang berjarak 14 km dan membutuhkan waktu kurang lebih 6 jam.
Hari telah berganti Minggu dan matahari telah bersinar dengan penuh, para peserta memulai dengan susur sungai Muncul membersihkan dari pecahan kaca di dasar sungai. Setelah disisir, maka dapat terkumpul 500an keping kaca mulai yang mayoritas pecahan kaca botol dan piring. Menurut Bapak Joko Budiono alasan mengapa harus membersihkan pecahan kaca karena Sungai Muncul sangat ramai dikunjungi masyarakat karena memiliki layanan tubing sehingga dapat memberikan rasa aman kepada para pengunjung. Kegiatan ditutup dengan upacara di lapangan Desa Rowoboni.
Tim Jurnalis Prasesa