Misa Jumat Pertama, 4 Agustus 2023
07 August 2023

Pada hari Jumat, 4 Agustus 2023, SMA Sedes Sapientiae Bedono mengadakan Misa Jumat Pertama di aula sekolah. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh siswa, guru, staf sekolah, dan Suster. Misa dipimpin oleh Romo Yohanes Wicaksono, Pr.
Misa Jumat Pertama merupakan salah satu tradisi gereja yang diadakan secara rutin oleh SMA Sedes Sapientiae Bedono setiap bulannya. Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi SMA Sedes Sapientiae Bedono yaitu mewujudkan siswa berkarakter cerdas, unggul dan bersaudara dijiwai oleh nilai-nilai Kristiani.
Dalam khotbahnya, Romo Yohanes Wicaksono, Pr mengajak peserta misa untuk mau memberikan nasihat kepada siapa saja yang berbuat tidak benar. Nasihat hendaknya disampaikan dengan dasar cinta kasih. Romo memberikan tantangan bahwa ketika kita “mau” berarti kita harus berani memberikan nasihat dengan dasar cinta kasih jika ada yang berbuat tidak benar. Karena untuk berani memberikan nasihat ada beberapa tantangan, yang pertama apakah kita siap jika nasihat kita tidak diterima, karena tidak semua orang bisa menerima ketika diberi nasihat. Yang kedua terkadang hubungan persaudaraan atau persahabatan yang erat membuat kita tidak enak hati untuk memberikan nasihat. Ada kekhawatiran jika memberikan nasihat nanti saudara atau sahabat menjauh atau marah. Yang ketiga masalah usia, terkadang ada rasa segan memberi nasihat apalagi kepada orang yang lebih tua. Untuk mengatasi hal tersebut Romo Yohanes Wicaksono, PR memberikan tips agar kita fokus pada usaha kita untuk berani memberi nasihat dengan dasar cinta. Jika ada yang menjadi sakit hati, tidak mau mendengar atau tidak terima, kita tidak perlu rendah diri, kecewa, dan marah.
Misa Jumat Pertama merupakan salah satu tradisi gereja yang diadakan secara rutin oleh SMA Sedes Sapientiae Bedono setiap bulannya. Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi SMA Sedes Sapientiae Bedono yaitu mewujudkan siswa berkarakter cerdas, unggul dan bersaudara dijiwai oleh nilai-nilai Kristiani.
Dalam khotbahnya, Romo Yohanes Wicaksono, Pr mengajak peserta misa untuk mau memberikan nasihat kepada siapa saja yang berbuat tidak benar. Nasihat hendaknya disampaikan dengan dasar cinta kasih. Romo memberikan tantangan bahwa ketika kita “mau” berarti kita harus berani memberikan nasihat dengan dasar cinta kasih jika ada yang berbuat tidak benar. Karena untuk berani memberikan nasihat ada beberapa tantangan, yang pertama apakah kita siap jika nasihat kita tidak diterima, karena tidak semua orang bisa menerima ketika diberi nasihat. Yang kedua terkadang hubungan persaudaraan atau persahabatan yang erat membuat kita tidak enak hati untuk memberikan nasihat. Ada kekhawatiran jika memberikan nasihat nanti saudara atau sahabat menjauh atau marah. Yang ketiga masalah usia, terkadang ada rasa segan memberi nasihat apalagi kepada orang yang lebih tua. Untuk mengatasi hal tersebut Romo Yohanes Wicaksono, PR memberikan tips agar kita fokus pada usaha kita untuk berani memberi nasihat dengan dasar cinta. Jika ada yang menjadi sakit hati, tidak mau mendengar atau tidak terima, kita tidak perlu rendah diri, kecewa, dan marah.
Pada bagian akhir kotbah, Romo Yohanes Wicaksono, Pr memberikan penegasan dari bacaan Injil bahwa panenan memang banyak tetapi pekerja sedikit sehingga ada panggilan agar kita memiliki ketulusan cinta untuk berani mengingatkan saudara kita seperti teladan Santo Yohanes Maria Vianney.
Acara Misa Jumat Pertama ini menjadi momen berarti bagi seluruh warga sekolah untuk berani menimba dari sang teladan sejati Yesus Kristus dan bertindak sesuai dengan nilai- nilai Kristiani.
Penulis : Al. Widyo Nugroho
Asal : Ambarawa